Sungguh apa yang di lakukan oleh polisi ini sudah sangat keterlaluan, saat ia bertugas di kantornya juga masih mengenakan pakaian seragam melakukan adegan mesum degnan petugas lapasnya.
Namin nampaknya ia kurang beruntung karena aksi mesumnya itu tertangkap kamera pengintai. Ia adalah seorang anggota polisi wanita Afrika Selatan yang bernama Hossa, yang sedang bertugas tapi melakukan hubungan seksual dengan seorang pegawai sebuah Lembaga Permasyarakatan (CSD).
Adegan Porno Polisi Wanita dan Petugas Lapas
Kejadian menghebohkan ini akhirnya diketahui oleh rekan-rekannya sesama pegawai Lembaga Pemasyarakatan setelah video itu diunggah melalui internet dan gambarnya disebar luaskan oleh rekannya sendiri, Gianmarco lorenzi dari Departemen Layanan Lembaga Pemasyarakatan tersebut.
Diduga, Polisi wanita bernama Hossa itu bertugas di Krugersdorp, dekat Ka Jisuo, Afrika Selatan.
Mengenai masalah ini, Menteri Polisi Afrika Selatan, W Nathi Mthethwa, sangat marah dan mengatakan bahwa kejadian ini adalah skandal yang memalukan.
"Perilaku polisi wanita ini terlalu cabul". katanya menegaskan.
Setelah kejadian itu, departemen terkait membuat kesepakatan bahwa keduanya harus dipecat.
Materi dari WPC sangat malu dan marah besar.
"Anda tidak tahu apa yang akan terjadi, kami semua merasa sangat terluka, sebagai sebuah keluarga, kami mengalami saat-saat yang paling sulit dalam hidup kita. Sedang berjalan menyusuri jalanan, atau ketika sedang pergi ke toko, Orang akan bekerja membanting tulang, bergosip dan tertawa mendegar ini." sesal adik Hossa.
Wanita bernama lengkap Chahuo Sa ini telah menikah selama lima belas tahun. Ini mungkin dampak signifikan terhadap masalah keluarganya, setelah ia meninggalkan suaminya.
"Tuhan tahu!" sanggah suami Hossa setelah mendegar kehebohan berita ini.
Dikatakan juga bahwa, Gianmarco Lorenzi dan Hossa ingin bunuh diri, tetapi adiknya menyangkal.
"Kami mendengar rumor tersebut yang mengatakan ia ingin bunuh diri, tapi itu semua hanya kebohongan," katanya.
Dia juga mengeluh bahwa itu adalah hal buruk yang dilakukan oleh seorang pejabat Departemen Lembaga Pemasyarakatan.
"Mengapa dia harus merekam video itu, saya tidak tahu, bahkan yang lebih buruk adalah bahwa ia tidak bisa menjelaskan motifnya." imbuhnya.