Tips Meminta Maaf Kepada Anak dengan Benar

Sebagai orang tua, Anda harus pandai mengungkapkan permintaan maaf kepada anak apabila telah membuat kesalahan. Anda tentunya tidak mau si kecil tumbuh menjadi anak yang pendiam, bukan? Karena, menurut Fifi Embut, M. Psi, reaksi dan cara menghadapi suatu masalah berbeda-beda pada setiap anak.

Ada yang mudah memaafkan , tapi ada pula yang tidak, sehingga menimbulkan dampak dalam jangka waktu lama, misalnya:

1. Anak kehilangan kepercayaan pada orang tua maupun orang lain.
2. Anak kurang mamiliki kepercayaan diri.
3. Anak tidak dapat mengendalikan diri atau emosi.
4. Anak merasa sedih, tersisih, tersinggung dan lainnya.
5. Anak merasa tidak diperhatikan dan tidak dihargai perasaanya.

Beberapa contoh yang termasuk kesalahan besar orang tua, misalnya adalah: Memarahi anak secara berlebihan sehingga harga diri anak terluka, orang tua melakukan hal yang melanggar norma (mabuk-mabukan, narkoba, mencuri atau sering berbohong), bertengkar seru di depan anak, menuduh anak melakukan sesuatu hal yang tidak dikerjakannya, dsb.

Bagaimana meminta maaf pada anak dengan tepat, agar disatu sisi anak bisa menerima permintaan maaf Anda, namun di lain sisi kewibawaan Anda sebagai orang tua tetap terjaga.

Berikut ini tips meminta maaf kepada si kecil dengan benar:

1. Mengaku Bersalah. Sadari bahwa Anda telah membuat kesalahan, dan akui hal tersebut padanya.

2. Tulus. Ketika meminta maaf, Anda harus tulus. Anak akan gampang mengetahui ketika Anda membohonginya tetang hal ini.

3. Tenang. Kalau Anda belum bisa bersikap tenang, katakana padanya bahwa Anda butuh waktu untuk sendiri.

4. Tepat Sasaran. Katakan permintaan maaf Anda secara langsung dan dalam kalimat yang tidak berbelit-belit. Ingat, yang dimintakan maaf adalah sikap Anda yang baru saja terjadi, bukan kepribadian Anda.

5. Meminta Maaf. Mengatakan bahwa Anda bersalah dan bertanya apakah ia mau memeaafkannya akan mempermudah Anda mengungkapkan penyesalan.

6. Jangan Menyalahkan. Jangan balik menyalahkan anak hanya untuk embenarkan sikap Anda.

7. Evaluasi. Bersama anak, lihat kembali bagaimana Anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik dan sepakat cara yang akan dilakukan bila masalah yang sama terjadi lagi.

8. Jangan berlebihan. Mintalah maaf karena Anda memang bersalah, bukan karena Anda berusaha menerapkan disiplin atau hukuman yang terbilang wajar, atas kesalahannya.

9. Lupakan. Bagaimanapun juga Anda hanya seorang manusia biasa, yang tentu tidak sempurna dan bisa berbaut salah. Namun, jangan terus berkutat pada rasa bersalah Anda. Setelah meminta maaf, lupakan masalah tersebut dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi.








Sumber: http://tipsanda.com/2011/05/30/tips-meminta-maaf-kepada-anak-dengan-benar/