Tips Mengatasi Hurried Woman Syndrome

Istilah ini dikenal sejak terbitnya buku The Hurried Woman Syndrome, yang ditulis oleh Dr. Brent Bost, Obstretician- ginekologist dari Texas, Amerika Serikat. Menurut Bost, gejala sindrom ini adalah rasa lelah yang berkepanjangan; emsi tidak stabil (misal: marah-marah tanpa sebab); kenaikan berat badan yang tidak bisa dikontrol,; serta menurunnya gairah seks. Sindrom inibanyak terjadi pada perempuan usia 25-55 tahun, khususnya perempuan karier yang terlalu sibuk bekerja atau ibu rumah tangga yang melakukan banyak pekerjaan sendirian.

Karena melakukan semua pekerjaan sendirian terus menerus dalam keadaan terburu-buru, maka rasa lelah dalam tubuh dan stress menjadi menumpuk, dan tubuh pun ‘protes’ dalam bentuk gejala di atas. Cara mudah mendeteksinya adalah di saat tubuh tidak sedang mengerjakan aktivitas apapun, tubuh tetap saja terasa lelah.

Menurut Bost, di Amerika, sebanyak 30 juta perempuan rentan terkena sindrom ini, apalagi total untuk seluruh dunia. Begitu hebatnya sindrom ini sampai-sampai para psikolog di Inggris menyarankan agar para perempuan Inggris tidak bekerja lembur.

Berikut ini tipa bagaimana mengatasi Hurried Woman Syndrome:

1.Terima Keterbatasan. Jangan ragu untuk meminta tolong. Sadari bahwa Anda bukan superwoman, dan tidak bisa mengerjakan semuanya sendirian. Kalau perlu bantuan, jangan ragu untuk mengatakannya. Pasti banyak yang rela membantu, bila Anda memintanya dengan cara yang sopan dan baik.

2. Bilang Tidak. Jangan ragu untuk mengatakan tidak, baik itu pada rekan kerja maupun keluarga yang membutuhkan bantuan, bila Anda memang benar-benar tidak mampu mengerjakannya.

3. Delegasi Kerja. Yang ini seringkali sulit dilakukan karena tidak percaya pada rekan kerja atau orang lain. Padahal dengan berbagi tugas, waktu dan tenaga bisa dihemat. Di rumah, jangan mengerjakan tgas rumah sendirian, berbagilah dengan pasangan hidup, atau teman serumah.

4. Manjakan Diri. Jangan merasa bersalah bila menggunakan waktu dan uang untuk kesenangan diri sendiri. Memanjakan diri seharian di salon, misalnya, bisa membuat Anda relaks. Atau melakukan hal-hal yang Anda senangi seperti Yoga, berdansa, menonton film, jalan-jalan di mal, shopping, lakukan saja. Ini cara ampuh melepaskan stress.

5. Just-Me-Activity. Bila Anda adalah tipe wanita rumahan, namun tinggal dengan banyak orang, atau sudah punya anak, Anda tetap diperbolehkan bila sesekali bersikap ‘egois’. Lakukan aktivitas untuk diri sendiri. Misalnya, kunci kamar Anda, pasang music yang Anda senangi dan lakkan kegiatan yag Anda sukai, seperti mandi berendam, atau membaca buku, tanpa diganggu siapapun.

6. Pisahkan Pikiran. Kurangi stress dengan memisahkan misahkan bagian hidup Anda. Misalnya, jangan bawa pekerjaan kantor ke rumah. Anggap rumah sebagai area relaxing Anda. Begitu keluar kantor, fokuskan perhatian dan energi pada pasangan, teman, keluarga dan bersenang-senang.

7. Olahraga. Berbagai aktivitas fisik, seperti jalan, lari, bersepeda dan olahraga akan mengurangi stress. Saat Anda melakukan aktivitas fisik, otak mengeluarkan endorphins, hormon yang bisa membuat hati senang dan mood lebih ringan. Otomatis tubuh Anda pun menjadi lebih sehat.